Sabtu, 03 Agustus 2013

Sekelumit rumitnya di tubuh POLRI, Trunojoyo 1

Sabtu, Agustus 03, 2013
Komjen Oegroseno menggantikan Komjen (Purn) Nanan Soekarna sebagai Wakapolri.
JK : Komjen Oegroseno resmi menggantikan Komjen (Purn) Nanan Soekarna sebagai Wakapolri. Untuk mengoptimalkan masa kerja yang hanya enam bulan ke depan, mantan Kepala Badan Pemelihara Keamanan ini memprioritaskan program peningkatan pelayanan kepada warga masyarakat dan soliditas internal. “Jangan sampai masyarakat yang berhadapan dengan kepolisian merasa dipersulit,” kata Oegro di halaman Baharkam, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2013).
“Masyarakat harus lebih nikmat setelah keluar dari kantor polisi daripada masuk hotel,” sambung mantan Kadiv Propam Polri ini. Strategi lainnya adalah dengan cara blusukan ke rakyat yang diayominya. “Jangan sampai nanti duduk di ruangan terus, porsentase di luar akan lebih banyak. Kalau takut hitam jangan jadi pemimpin,” ujarnya.
Tak kalah penting penghargaan dan hukuman bagi anggota Polri. Ini tentunya sebagai langkah untuk menggenjot kinerja dan dinamika personel kepolisian dalam berinteraksi dengan masyarakat di lapangan. “Jangan sampai bagus ekternal tapi ke dalamnya tidak. Jangan sampai seperti kasus 2008,” ujar dia.
Dia mencontohkan kasus Susno Duadji, saat itu Polri berseteru tidak hanya antar institusi tapi juga internal di tubuh Korps Bhayangkara itu sendiri. “Peristiwa itu menjadi pelajaran penting, internal Polri harus kuat dan solid,” ujarnya.
Kabaharkam Baru
Asisten Operasi Polri Irjen Badrodin Haiti naik menjadi Kabaharkam Polri menggantikan Komjen Oegroseno.
Asisten Operasi Polri Irjen Badrodin Haiti naik menjadi Kabaharkam Polri menggantikan Komjen Oegroseno.  Badrodin kini menjabat posisi bintang tiga. Dalam telegram Kapolri yang beredar di kalangan wartawan, Kamis (1/8/2013), kenaikan pangkat Badrodin itu tertuang dalam ST/1541/VIII/2013, 31 Juli 2013.
Kenaikan Badrodin ini cukup mengejutkan. Apalagi Badrodin salah satu calon Kapolri yang melakukan pelaporan kekayaan ke KPK. Total ada 9 orang yang merupakan calon kuat Kapolri.
Peta Kapolri Baru
 
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menilai pergantian tersebut tak akan berpengaruh signifikan pada proses pergantian Kapolri.”Terpilihnya Jenderal Oergoseno saya kira langkah alamiah di kepolisian. Saya ucapkan selamat, tapi pergeseran kemarin tidak memberikan dampak efek yang signifikan terhadap rencana pergantian kapolri,” kata Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Termasuk menurutnya tidak akan berpengaruh pada figur-figur kandidat pengganti Timur Pradopo, karena pergantian wakapolri hanya keharusan institusi polri atas pensiunnya Nana Sukarna. “Jadi tidak memberikan efek yang terlampau signifikan mempengaruhi peta personel jenderal-jenderal yang akan dicalonkan sebagai kapolri,” tuturnya.
“Feeling saya masih beredar (nama) seperti yang kemarin, tidak akan pengaruhi peta perbincangan. Dan pejabat tidak otomatis jadi kandidat kuat atau terkuat. Kita lihat perkembangannya,” imbuh politisi Golkar itu.
Sementara soal pengganti Kapolri itu sendiri menurut Priyo DPR hingga saat ini masih menunggu nama yang diajukan oleh Presiden SBY untuk dibahas di DPR.
“Saya sendiri meyakini presiden, saya mohon untuk beri beliau kewenagan penuh apakah akan mengajukan satu dua atau tiga orang ke DPR. Andaikan ajukan seorangpun saya cenderung mengajak semua untuk menghormati pilihan tersebut,” ucap Priyo. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar