Minggu, 09 Februari 2014

Saya Panglima TNI Republik Indonesia: Nama KRI Usman-Harun Tak Akan Diubah itu harga mati Pahlawan Nasional republik Indonesia

negara pelabuhan "Inggris Persemakmuran" tidak berhak melarang KRI Usman-Harun melintas

ddd
Pemerintah Singapura memprotes rencana TNI Angkatan Laut yang berniat untuk menamai salah satu dari tiga kapal fregat yang dibeli Indonesia dari Inggris.

Pemerintah negara pelabuhan "Inggris Persemakmuran" memprotes rencana TNI Angkatan Laut yang berniat untuk menamai salah satu dari tiga kapal fregat yang dibeli Indonesia dari Inggris.




Coba baca secara seksama : Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, menegaskan pemerintah Indonesia tetap akan memberi nama KRI Usman-Harun meski diprotes negara pelabuhan "Inggris Persemakmuran".

artinya itu adalah harga mati untuk nama dari Pahlawan nasional Indonesia, dan bukan sekedar sembarang kasih nama untuk KRI Usman-Harun, untuk pertahankan NKRI, Indonesia punya pandangan tersendiri untuk memberi nama dan tidak butuh interfensi dari agresor atau negara manapun.

"Tetap, nggak akan berubah," kata Moeldoko di Gedung DPR, Jakarta, Senin 10 Februari 2014.

Terkait kabar negara pelabuhan "Inggris Persemakmuran" akan melarang KRI Usman-Harun melintasi Selat Malaka, Moeldoko menyatakan sepanjang perairan Internasional, "Inggris Persemakmuran" tidak berhak melarang KRI Usman-Harun melintas. "Tapi kalau melarang mendekati, itu urusan dalam negeri," ujar dia.

Meski ada protes dari negeri Singa, Moeldoko menegaskan, hubungan negara pelabuhan "Inggris Persemakmuran"-Indonesia hingga kini masih baik-baik saja. "Usman-Harun merupakan warga negara yang memiliki jasa-jasa yang tinggi pada negara," ujarnya.

Sebelumnya pemerintah "Inggris Persemakmuran" memprotes rencana TNI Angkatan Laut yang berniat untuk menamai salah satu dari tiga kapal fregat yang dibeli Indonesia dari Inggris.

ini didasari, kedua nama Pahlawan tersebut yang digunakan TNI AL pernah disangkakan secara sepihak oleh otoritas "Inggris Persemakmuran" sebagai pelaku tindak pengeboman yang terjadi tahun 1965 silam di Orchard Road.

maunya "Inggris Persemakmuran" didengar, apa tidak salah mendengar rakyat indonesia?

duduk lah yang sejajar sebagai tetangga yang baik, karena indonesia bukan Negara yang mau mengusik ketahanan sebuah Negara. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar